Bongkar Taktik Bahrain dan Peluang Timnas Indonesia untuk Menang
Setelah meraih dua hasil imbang melawan tim kuat, yaitu Arab Saudi dan Australia pada bulan Agustus lalu, tim Garuda Muda akan melakoni dua laga melawan Bahrain dan China di bulan Oktober ini. Tim asuhan Shin Tae-yong menargetkan enam poin dari dua laga ini, namun hal ini tidak akan mudah karena pertandingan pertama akan dimainkan di kandang lawan.
Pada match pertama International Break bulan Oktober ini, Timnas Indonesia akan terlebih dahulu bertandang ke Bahrain. Di atas kertas, Bahrain merupakan lawan yang sepadan. Mereka lolos dari ronde kedua dengan status runner-up dan saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara, dengan koleksi poin satu strip di atas Indonesia, yang mengoleksi dua poin dari dua laga pertama. Di laga pertama, Bahrain mengejutkan dengan meraih kemenangan atas Australia, tetapi di laga kedua mereka dibantai 5-0 oleh Jepang di kandang sendiri.
Peta Kekuatan dan Taktik Bahrain
Timnas Bahrain, yang dilatih oleh Dragan Talajic, menggunakan formasi 4-4-2. Dalam dua laga melawan Australia dan Jepang, Talajic mempertahankan formasi dan susunan pemain yang sama. Tim berperingkat FIFA 94 ini mengandalkan pemain-pemain senior; enam dari sebelas pemain utama berusia 30 tahun atau lebih. Ini bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia yang lebih banyak diperkuat oleh pemain muda, sehingga di atas kertas stamina mereka lebih terjaga.
Perkiraan Line-Up Indonesia
Sementara itu, Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong selalu mengandalkan formasi tiga bek dengan skema 3-4-3. Pemain seperti Jay Idzes, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen kemungkinan besar masih akan menjadi andalan Shin Tae-yong. Di International Break kali ini Timnas Indonesia tidak bisa diperkuat oleh Justin Hubner yang saat ini cedera. Martin Pas juga masih diragukan karena mengalami cedera pergelangan tangan. Absennya Hubner akan digantikan oleh Jordi Amad, yang kembali dipanggil setelah sebelumnya absen karena cedera.
Menariknya, di bulan Oktober ini, tim Garuda mendapatkan dua pemain diaspora baru, yaitu Mess Hilgers dan Eliano Reinders, yang baru saja resmi menjadi warga negara Indonesia. Mess Hilgers, yang saat ini bermain di Tente, akan memperkuat pertahanan, sedangkan Eliano Reinders yang bermain di sisi kanan dapat menambah ketajaman serangan. Dengan banyaknya pilihan pemain di lini belakang, Shin Tae-yong memiliki keleluasaan untuk meramu komposisi tiga bek terbaik untuk laga melawan Bahrain.
Saat di Venezia, Jay Idzes beberapa kali main di pos bek sebelah kiri sehingga ia juga bisa dimainkan di pos yang sama untuk menggantikan posisi Hubner. Selain itu Calvin Verdonk juga bisa jadi opsi untuk isi pos tersebut seperti dilaga versus Arab Saudi. Posisi bek tengah bisa diisi oleh Jordi Amat, sedangkan pos sebelah kanan kemungkinan akan ditempati Rizky Ridho.
Tidak menutup kemungkinan Mees Hilgers bisa langsung diberikan debut oleh pelatih Shin Tae-Yong. Pemain berdarah Sulawesi Utara ini bisa mengisi posisi bek tengah ataupun bek kanan.
Pada posisi Wing-back kiri bisa di cover oleh Calvin Verdonk dan Sandy Walsh di posisi Wing-back kanan. Selain Asnawi berpeluang menjadi starter yang menunjukkan penampilan apik di level klub. Di depan, Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick hampir dipastikan mengisi posisi winger kiri dan ujung tombak. Sedangkan untuk posisi winger kanan ada beberapa opsi seperti Witan, Marcelino, dan Eliano Reinders.
Game Plan Bahrain
Dalam dua laga sebelumnya, Bahrain menerapkan permainan reaktif karena menghadapi tim yang lebih kuat seperti Australia dan Jepang. Mereka lebih fokus bertahan dengan ball possession yang tidak menyentuh angka 30%.
Namun, melawan Timnas Indonesia yang kualitasnya sepadan, Bahrain mungkin akan bermain lebih terbuka. Mereka biasanya akan memanfaatkan area kelebaran untuk melakukan progresi dan melancarkan serangan seperti yang terlihat di sini
Dalam hal ciptakan koneksi ini Wide-Overload memang jadi salah satu hal yang sering dilakukan oleh Bahrain. Di bawah ini terlihat ada empat pemain di sisi kanan dan mereka melakukan link up pada area tersebut.
Gol kemenangan Bahrain saat melawan Australia tercipta dari serangan di area lebar, di mana mereka melakukan link up dengan baik. Pergerakan tanpa bola di area tersebut, seperti overlap dan underlap, harus diwaspadai oleh pemain bertahan Indonesia.
Jika melihat performa di dua laga sebelumnya melawan Arab Saudi dan Australia, pertahanan Indonesia yang digalang Jisung dan kawan-kawan cukup solid dan mampu mengantisipasi crossing dan cutback lawan.
Defense Timnas Bahrain
Bahrain bertahan dengan blok medium 4-4-2 dan cenderung membiarkan centerback lawan menguasai bola saat build-up. Mereka lebih fokus menutup akses ke gelandang lawan di lini tengah.
Terlihat di dibawah ini dua pressure terdepan yang marking gelandang bertahan |
dan di tengah ada dua gelandang yang marking gelandang "Nomor 8" lawan |
Untuk mengekspos celah ini Indonesia bisa menggunakan cara yang digunakan oleh Jepang yaitu dengan centerback yang melakukan triple kedepan. Selain untuk ekspos ruang, centerback yang bawa bola ke depan juga bisa menarik satu pemain Bahrain di Lini kedua dan membuka celah progresi .
Selain itu bisa juga dengan gelandang yang bergerak melebar untuk ekspos ruang kosong dan diss-marking atau lepas dari marking pemain Bahrain.
Dengan skema gelandang yang melebar ini Jepang berhasil cetak satu gol ke gawang Bahrain.
Attacking & Finishing Indonesia
Saat menyerang kemungkinan Timnas Indonesia masih akan menerapkan skema tiga Penyerang yang fluid di depan. Dua Winger dan satu Fals-Nine bisa menumpuk di satu area untuk melakukan overload dan ciptakan koneksi untuk melakukan Link-up. Dengan formasi 3-4-3 secara natural Indonesia punya keunggulan di area kelebaran dengan dua Wing-backnya.
Nah pemain-pemain harus bisa memaksimalkan keunggulan ini. Terlebih Bahrain yang bermain dengan empat bek sehingga berpeluang bisa melakukan overload 5 versus 4 terhadap Back-line Bahrain seperti yang dilakukan oleh Jepang.
Dengan Wing-back yang dimiliki Timnas Indonesia, Crossing ke tiang jauh bisa jadi opsi. Dibarengi dengan pergerakan Wing-back di titik buta atau Blind-side-back terluar Bahrain. Namun sejauh ini Timnas masih cukup akrab dengan problem Decision-Making saat menyerang.
Di laga versus Australia lalu, saat Indonesia punya beberapa kesempatan yang cukup bagus untuk melakukan serangan tapi tidak bisa dimaksimalkan karena Decision-Making yang buruk.
Transition (Transisi)
Jika kedua tim bermain terbuka maka berpeluang akan terjadi banyak momen transisi. Dengan formasi tiga center-back, Rest-defend Timnas di atas kertas lebih aman untuk meredam transisi lawan.
Sebaliknya Timnas masih belum maksimal saat mengeksekusi Serangan balik overall menghadapi Bahrain tentu bukanlah hal yang mudah, namun punya peluang untuk mencuri poin penuh dari Bahrain. Terlebih kita punya dua pemain diaspora baru yang bisa menambah kekuatan.
Set-Piece bola mati juga bisa jadi salah satu cara untuk menciptakan peluang. PSSI telah menetapkan target 15 poin di ronde ketiga, dan dua laga di bulan Oktober ini bisa menjadi kesempatan untuk meraih poin maksimal. Mari kita doakan agar Tim Garuda dapat memberikan penampilan terbaik.
Post a Comment for "Bongkar Taktik Bahrain dan Peluang Timnas Indonesia untuk Menang"