Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah perasaan takutnya Sayyidina Abu Bakar radhiallahu Anhu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kisah perasaan takutnya Sayyidina Abu Bakar radhiallahu Anhu kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Disesuaikan kesepakatan ahlisunnah, Sayyidina Abu Bakar radhiallahu Anhu adalah seorang sahabat yang paling primer diantara semua manusia di global ini tak sekedar para nabi alaihimus salam. Dia dipastikan terhitung Pakar Surga. Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam sendiri memberi berita gembira bahwa ia adalah Pakar Surga, lebih-lebih dikatakan akan jadi pimpinan kaum tua yang akan masuk surga. seluruh pintu surga akan memanggil namanya dan menyampaikan berita gembira kepadanya. Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda “Orang yang paling dahulu masuk surga di kalangan umatku adalah Abu Bakar”. Walaupun demikian, Sayyidina Abu Bakar radhiallahu Anhu berkata, “Alangkah bahagianya, seumpama aku jadi sebatang pohon yang kelanjutannya ditebang”. Ia juga berkata, “Alangkah bahagianya, seumpama aku jadi rumput yang dimakan fauna”. Kadangkala ia berkata, “Alangkah bahagianya, seumpama aku jadi sehelai bulu di badan seorang mukmin”. Sebuah ketika ia dulu berada di di dalam suatu kebun dan menyaksikan seekor burung yang tengah berkicau. Sambil menarik nafas berat, Sayyidina Abu Bakar radhiallahu Anhu berkata, “Wahai burung, alangkah beruntungnya hidupmu. Anda makan, minum dan berterbangan di antara pepohonan, namun di akhirat bukan tersedia hisab bagimu. alangkah bahagianya, seumpama Abubakar jadi sepertimu”. (Berasal dari kitab Tarikhul Khulafa)

Sayyidina Rabiah Aslami radhiallahu anhu bercerita, “Sebuah ketika dulu berjalan kesalahpahaman antara aku dan Sayyidina Abu Bakar radhiallahu anhu. Ia berbicara kasar kepadaku, agar aku tersinggung. ketika ia mengerti kesalahannya, ia berkata kepadaku, ‘Ucapkanlah kata-kata kasar kepadaku sebagai balasan!’ tetapi, Aku menolaknya. Ia berkata, ‘Anda perlu mengucapkannya. jikalau bukan, akan kuadukan kepada Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam!’ aku terus bukan menjawab apapun. Lalu, ia bangun dan pergi meninggalkanku. ketika tersebut, sebagian orang berasal dari kabilahku (Banu Aslam) yang lihat kejadian itu berkata, ‘Orang ini aneh sekali. ia sendiri yang bersalah dan ia sendiri yang mengadukannya kepada Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam’. aku berkata, ‘Tahukah anda siapa dia? dialah Abu Bakar radhiallahu anhu. Terkecuali ia marah kepadaku, pasti Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kekasih Allah Subhanahu Wa Ta'Ala akan marah kepadaku dan kalau beliau marah, maka Allah Subhanahu Wa Ta'Ala pun akan marah. Terkecuali demikian maka Rabiah tentu akan binasa’. sesudah itu aku pergi menemui Baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian itu. beliau bersabda, ‘Sikapmu sahih memang sebaiknya anda bukan membalasnya, namun Katakanlah, Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'Ala memaafkanmu, wahai Abu Bakar’”.

Faidah

Inilah contoh perasaan takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'Ala. sebatas sebab sepotong kalimat yang sepele, Sayyidina Abu Bakar radhiallahu Anhu demikian takut balasannya di akhirat. Ia terlampau cemas dan risi, supaya ia sendiri yang minta dibalas, lebih-lebih mengadukannya kepada Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam sehingga Sayyidina Rabiah radhiallahu Anhu membalasnya.
Terhadap hari ini, kami ringan untuk saling mencaci Tanpa Rasa risi sedikit pun akan balasan perbuatan kami kelak di akhirat atau hari Hisab.

Post a Comment for "Kisah perasaan takutnya Sayyidina Abu Bakar radhiallahu Anhu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala"