Kisah dr. Poch diduga sebagai Adolf Hitler, Kabur ke Indonesia dan Menikahi Wanita Sunda
Selama masa kerjanya sebagai dokter di Sumbawa, banyak orang yang meyakini bahwa dia adalah sosok yang sama dengan Adolf Hitler, mengingat sifat dan tingkah lakunya yang sangat mirip dengan pemimpin Nazi tersebut, yang memiliki peran besar dalam Perang Dunia II.
Kisah mengenai dr. Pöch yang dianggap sebagai Hitler pertama kali dicatat oleh dr. Sosro Husodo, sebelum akhirnya menjadi bahan pembicaraan di media.
“Cerita ini pertama kali muncul pada 1980-an, melalui sebuah artikel di majalah lokal yang ditulis oleh seorang dokter Indonesia. Ia mengaku pernah bertemu dengan seorang pria asing bernama Georg Anton Pöch pada tahun 1960-an,” tulis Peter Levenda dalam bukunya Rute Pelarian Mata-mata Soviet Fasis Nazi dan Hilangnya Adolf Hitler.
Ketika tinggal di Indonesia, dr. Pöch membuka klinik di sebuah pulau terpencil di Sumbawa. Dia juga menikahi seorang wanita asal Sunda bernama Sulaesih.
Dalam cerita dr. Sosrohusodo, dia menggambarkan bahwa dr. Pöch tinggal bersama istrinya dan seorang pria asing berkulit putih lainnya. Sosrohusodo mulai curiga terhadap mereka.
“Mereka tampaknya tidak memiliki pengetahuan medis yang kuat, namun mereka menjalankan klinik di pulau terpencil yang jauh di timur Bali, di sisi lain Lombok,” ungkapnya.
Berdasarkan dokumen paspornya, dr. Pöch masuk ke Indonesia dengan menggunakan nama yang tercatat sebagai warga negara Jerman dengan nomor paspor 2624/51 yang diterbitkan di Roma pada 28 September 1951, dan masa berlakunya hingga 27 September 1956.
Tempat kelahirannya tercatat sebagai Przemysl, dan tahun kelahirannya adalah 1895. Orang tuanya bernama Josef dan Emma Pöch, yang keduanya sudah meninggal.
Pada 20 Desember 1967, dia memperoleh kewarganegaraan Indonesia dengan nama lengkap “Dr. Kedokteran Georg Anton Pöch”, yang mencatat ulang tahunnya pada 1 November 1895 dan tempat lahir di Przemysl, Austria.
Penulis buku yang membahas tentang Pöch, berjudul Hitler Mati di Indonesia, menyatakan bahwa penyebutan Przemysl sebagai lokasi kelahiran Pöch yang terletak di Austria menunjukkan bahwa dia mungkin telah berbohong mengenai identitasnya, karena Przemysl pada saat itu justru merupakan bagian dari Polandia.
Memang benar bahwa pada tahun 1895, Przemysl masih merupakan bagian dari Kekaisaran Austria, sebelum akhirnya menjadi bagian dari Polandia setelah Perang Dunia I dan runtuhnya Kekaisaran Austro-Hungaria.
Namun, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa Pöch mungkin tidak bisa mengklaim kewarganegaraan Jerman. Jika dia memang menjadi anggota SS atau Partai Nazi, kewarganegaraan Jerman akan otomatis diberikan kepadanya, dan dia akan menghadapi penangkapan serta interogasi di bawah aturan Reich Ketiga.
Selanjutnya, berdasarkan pengakuan dr. Sosro Husodo, dr. Pöch sama sekali tidak memiliki pendidikan medis yang memadai, meskipun ia tercatat sebagai dokter dalam dokumen kewarganegaraannya.
Bahkan, ketika Dr. Sosro bertemu dengannya di tahun 1960-an di pulau Sumbawa, Pöch dikenal menjalankan rumah sakit terbesar di pulau tersebut. Dia dijuluki "dokter Jerman" dan dikenal memiliki kepribadian yang cukup aneh—serius, dengan latar belakang atau pelatihan militer yang tampak, penuh energi, mendominasi, dan cenderung tidak sabaran.
Meskipun mengenakan jas putih dokter, Pöch sering kali mengunjungi rumah warga dan memberikan obat gratis kepada yang membutuhkan. Namun, ia tidak akrab dengan orang sekitar dan menghindari interaksi sosial secara umum.
Meskipun menghadiri acara formal yang berkaitan dengan rumah sakit, dia cenderung menghindari kontak dekat dengan orang Indonesia.
Dr. Pöch akhirnya meninggal pada 15 Januari 1970 di RS Karang Menjangan, Surabaya, pada usia 75 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Umum Ngagel Utara, Surabaya.
Dalam bukunya, Peter Levenda menyimpulkan bahwa dr. Pöch yang dianggap sebagai sosok asing misterius di Indonesia bisa jadi adalah Adolf Hitler, sang Führer, yang melarikan diri setelah perang.
Meskipun banyak yang meyakini dia adalah Hitler berkat ciri khas kumis kecilnya, ternyata ada beberapa perbedaan fisik yang mencolok antara keduanya, seperti bentuk dahi, rambut, dan telinga
Post a Comment for "Kisah dr. Poch diduga sebagai Adolf Hitler, Kabur ke Indonesia dan Menikahi Wanita Sunda"