Haru Pembebasan Sandera Palestina dalam Gencatan Senjata Gaza
Begitu pintu bus dibuka, para perempuan segera memeluk kerabat mereka, mencurahkan kebahagiaan lewat tangisan.
Warga yang hadir juga tidak kalah antusias, meneriakkan yel-yel, mengibarkan bendera, dan bahkan ada yang naik ke atas kendaraan untuk merayakan momen bersejarah tersebut. Kembang api juga dinyalakan untuk menambah semarak suasana.
Penyambutan ini adalah bagian dari kesepakatan yang lebih besar, di mana sekitar 1.900 warga Palestina akan dibebaskan dalam 42 hari mendatang sebagai imbalan atas pembebasan 33 warga Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
Amanda Abu Sharkh (23), seorang warga dari kota Ramallah yang datang ke Beitunia untuk menyaksikan pembebasan tersebut, mengungkapkan perasaan empatinya, “Semua tahanan yang dibebaskan hari ini seperti keluarga bagi kami. Mereka bagian dari kami, meskipun bukan saudara sedarah,” ujarnya kepada wartawan AFP.
Di tengah cuaca dingin, api unggun menyala di bukit-bukit berbatu sekitar Beitunia. Kegembiraan semakin memuncak saat kabar mengenai pembebasan tiga sandera Israel juga tersebar.
Salah seorang perempuan muda yang tengah menunggu pembebasan ibunya tampak sangat terharu. "Saya akan langsung memeluknya. Tentu saja, hanya air mata kebahagiaan yang bisa saya rasakan saat itu," katanya.
Ibunya, seorang dokter, ditangkap pada Januari 2024 karena dianggap menghasut lewat unggahan media sosial, sebuah tuduhan yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
Sebagian besar tahanan yang dibebaskan selama periode gencatan senjata ini adalah tahanan administratif, yang ditahan tanpa dakwaan resmi. Ada pula beberapa yang sebelumnya dijatuhi hukuman seumur hidup atas tuduhan membunuh warga Israel.
Post a Comment for "Haru Pembebasan Sandera Palestina dalam Gencatan Senjata Gaza"