Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laporan dari Pihak Gaza pertanggal 15 Oktober Pagi Israel-Gaza

Israel telah menggempur Jalur Gaza selama sembilan hari berturut-turut, sementara daerah kantong Palestina yang terkepung itu menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin parah.

Seorang juru bicara militer Israel telah memperbarui perintah bagi warga Palestina di Gaza utara - tempat tinggal sekitar 1,1 juta orang - untuk mengungsi ke selatan, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa operasi darat Israel akan segera terjadi.

Israel mengatakan sebanyak 300.000 tentara Israel telah berkumpul di dekat Gaza dan bersiap-siap untuk berperang dengan Hamas.

Berikut adalah angka-angka korban terbaru pada tanggal 15 Oktober, pukul 9:30 pagi waktu setempat (06:30 GMT):

Gaza

  • Terbunuh: Sedikitnya 2.329
  • Terluka: Lebih dari 9.714

Penduduk tepi Barat

  • Tewas: Sedikitnya 53
  • Terluka: Sedikitnya 1.100

Israel

  • Tewas: Sedikitnya 1.300
  • Luka-luka: Sedikitnya 3.400

Angka-angka tersebut telah dilaporkan oleh kementerian kesehatan Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan Layanan Medis Israel.

Lebih dari 423.000 orang kini terpaksa mengungsi dari rumah mereka di Gaza akibat bombardir Israel dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Gaza telah mencapai "titik kritis" dan hanya ada sedikit waktu untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan.

Warga di Gaza berbondong-bondong menuju rumah sakit dan sekolah-sekolah PBB untuk menyelamatkan diri, dengan harapan Israel akan mematuhi hukum internasional dan tidak menyerang koordinat-koordinat tersebut.


Namun, tempat-tempat penampungan juga tidak lepas dari serangan Israel.

Berikut ini adalah daftar infrastruktur dan fasilitas lain yang telah rusak atau ditutup di Gaza sejak Sabtu lalu.

Israel jatuhkan 6.000 bom di Gaza dalam enam hari

Israel mengatakan telah menjatuhkan 6.000 bom di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, hampir menyamai jumlah bom yang digunakan Amerika Serikat di Afghanistan dalam satu tahun.

Afghanistan hampir 1.800 kali lebih besar dari daerah kantong yang terkepung itu.

Enam belas tahun blokade Israel

Gaza memiliki populasi sekitar 2,3 juta orang yang tinggal di salah satu wilayah terpadat di dunia. Terletak di antara Israel dan Mesir di pesisir Mediterania, wilayah ini memiliki luas sekitar 365 km persegi (141 mil persegi).

Sejak tahun 2007, Israel telah mempertahankan kontrol ketat atas wilayah udara dan perairan teritorial Gaza serta membatasi pergerakan barang dan orang yang masuk dan keluar dari Gaza.

Menyusul serangan Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan mengubah Gaza menjadi "pulau terpencil" dan memperingatkan para penghuninya untuk "pergi sekarang".


Bagaimana serangan Hamas terjadi

Pada Sabtu pagi, sekitar pukul 6:30 (03:30 GMT), Hamas menembakkan rentetan roket ke Israel selatan dengan sirene yang terdengar hingga ke Tel Aviv dan Beersheba.

Kelompok ini mengatakan bahwa mereka meluncurkan 5.000 roket pada serangan awal. Militer Israel mengatakan 2.500 roket ditembakkan.

Sekitar satu jam kemudian, pesawat-pesawat tempur menyeberang ke Israel dalam sebuah operasi multi-ranah yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara, dan laut. Sebagian besar pejuang masuk melalui celah-celah keamanan yang memisahkan Gaza dan Israel.

Operasi mendadak Hamas merekam serangan itu dengan kamera

Serangan mendadak Hamas terjadi setelah pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari terakhir dan jumlah warga Palestina yang terbunuh oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Pada pukul 9:45 pagi (06:45 GMT), ledakan-ledakan terdengar di Gaza dan pada pukul 10:00 pagi (07:00 GMT), juru bicara militer Israel mengatakan bahwa angkatan udaranya melakukan serangan di Gaza.

Pertempuran senjata terus berlanjut antara pasukan Israel dan pejuang Palestina di beberapa daerah di Israel selatan.

Serangan udara Israel terus berlanjut hingga larut malam, demikian pula tembakan roket ke Israel selatan.

Lingkungan padat penduduk di Gaza

Jalur Gaza terdiri dari lima gubernuran: Gaza Utara, Kota Gaza, Deir el-Balah, Khan Younis dan Rafah.

Gaza Utara membentang sepanjang 10 km (6 mil) dan memiliki satu-satunya penyeberangan ke Israel melalui Beit Hanoon, yang juga dikenal sebagai penyeberangan Erez.

Gaza Utara adalah rumah bagi kamp pengungsi Jabalia, yang merupakan kamp terbesar di jalur tersebut.

Kota Gaza adalah kota terbesar dan terpadat di Jalur Gaza, dengan lebih dari 750.000 penduduk. Rimal, Shujaiya dan Tel al-Hawa adalah beberapa wilayah yang paling terkenal.

Di jantung lingkungan Rimal terdapat Rumah Sakit al-Shifa - fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza.

Deir el-Balah adalah salah satu penghasil pertanian terbesar di Gaza. Tempat ini juga merupakan rumah bagi empat kamp pengungsi: Nuseirat, al-Bureij, al-Maghazi dan Deir el-Balah.

Satu-satunya pembangkit listrik yang beroperasi di Gaza terletak di sepanjang perbatasan distrik ini dengan Kota Gaza.

Khan Younis adalah rumah bagi sekitar 430.000 orang. Di pusatnya terdapat kamp pengungsian Khan Younis, yang dihuni sekitar 90.000 orang.

Rafah adalah distrik paling selatan Gaza dengan populasi sekitar 275.000 jiwa. Rafah juga merupakan nama penyeberangan dengan Mesir yang terletak di sini.

Baik Israel maupun Mesir telah menutup sebagian besar perbatasan mereka, dan bertanggung jawab atas semakin memburuknya situasi ekonomi dan kemanusiaan yang sudah melemah.

SUMBER: AL JAZEERA

Post a Comment for "Laporan dari Pihak Gaza pertanggal 15 Oktober Pagi Israel-Gaza"