Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ilmuwan Sampai Histeris! Tanda Kiamat Sudah Nampak dari Satelit

tanda kiamat 2023

Kisah Berita 1001 - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sahabat beriman sejumlah fenomena alam yang terjadi beberapa dekade terakhir semakin membuktikan bahwa bumi memang tak bisa dirawat oleh manusia. Tak heran dari banyaknya fenomena alam, ilmuwan sampai-sampai memprediksi jika kehidupan bumi ini tidak lama lagi akan berakhir. Salah satu contohnya beberapa waktu yang lalu dari luar angkasa para ilmuwan dibuat histeris lantaran bumi memperlihatkan hal yang semakin lama semakin menyeramkan. Lantas tahukah kalian hal seperti apa yang membuat para ilmuwan histeris ?

Berbagai fenomena alam yang datang silih berganti kerap membuat kita menganggap itu sebagai pertanda semakin dekatnya hari kiamat. Lebih memprihatinkannya lagi dampak bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan masih banyak lagi terkadang tidak hanya merusak pemukiman warga melainkan mampu menelan banyak korban jiwa. Kondisi seperti itu mengingatkan pada salah satu hadits nabi di mana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : 

بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلَازِلِ

"Ketika hari kiamat sudah dekat akan ada kematian yang sangat banyak dan setelahnya akan datang tahun-tahun di mana terjadi banyak gempa." (H.R. Ahmad)

Memang sampai saat ini sebagian umat muslim masih ada yang beranggapan jika fenomena alam sebagai tanda awal akan berakhirnya kehidupan di dunia ini sebagai berita hoax, padahal dengan bersandar pada hadist tadi seharusnya menjadikan kita lebih waspada sebab tak ada satupun manusia yang mengetahui kapan hari itu tiba. Terlebih lagi bencana alam di negara Indonesia tahu banyak seperti endemik yang sulit untuk dihilangkan. 

bencana alam di Indonesia
Databoks BNPB Maret 2023

Bagaimana tidak menurut data Badan  nasional penanggulangan bencana terhitung sejak 1 Januari hingga 7 Maret 2023 total keseluruhan bencana yang terjadi mencapai 564 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari :

  • 183 cuaca ekstrem
  • 97 tanah longsor
  • 32 kebakaran hutan
  • gelombang pasang dan
  • 1 erupsi gunung merapi
Mirisnya lagi seluruh kejadian bencana itu mengakibatkan 1,51 juta orang menderita dan mengungsi, 103 yang luka-luka, 52 orang meninggal dunia dan 44 orang dikabarkan menghilang.

Angka-angka barusan belum termasuk gempa bumi, dimana badan meteorologi klimatologi dan geofisika melaporkan bahwa tak cukup dalam kurun waktu sebulan, gempa telah terjadi sebanyak 10 kali di beberapa daerah di Indonesia.

Dari sudut pandang ilmiah data-data yang baru saja ditampilkan mungkin saja tidak akan membuat beberapa orang diantara kalian heran mengingat bencana alam bisa dijelaskan menggunakan Logika dan bukan semata-mata karena dekatnya hari kiamat. Namun tahukah kalian dalam kitab Fathul Bari Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa gempa bumi bisa menjadi tanda kiamat ketika memenuhi dua syarat :

  1. Gempa itu sudah terjadi di banyak belahan bumi
  2. Kejadiannya berlangsung beberapa kali dengan jarak waktu yang cukup dekat
Berangkat dari pendapat Ibnu Hajar Al asqalani kemudian mencari tahu berapa banyak gempa bumi yang telah terjadi?. 

data gempa bumi
Databoks. Data Gempa Bumi didunia selang tahun 2015-2020

Pernahkah kalian menyadari? Terhitung sejak tahun 2019 hingga 2020, gempa bumi dengan magnitudo minimal 5 skala Richter mencapai 3.070 kasus. Bisa kalian nilai sendiri 3.070 kasus gempa bumi di tahun 2019 hingga 2020 bukanlah angka yang wajar, apalagi jumlah itu belum termasuk data ribuan tahun sebelumnya dan beberapa tahun setelahnya.

Memang tak ada yang salah jika masih ada sekelompok manusia memandang gempa sebatas fenomena alam tapi setidaknya beberapa hadits dan pendapat ulama dalam artikel ini patut dijadikan sebagai peringatan agar kita sebagai umat muslim lebih mempersiapkan diri sebelum menemui peristiwa dahsyat itu.

Selain itu di dalam Al-Quran. Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman :

قَدۡ خَسِرَ الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِلِقَآءِ اللّٰهِ‌ؕ حَتّٰٓى اِذَا جَآءَتۡهُمُ السَّاعَةُ بَغۡتَةً قَالُوۡا يٰحَسۡرَتَنَا عَلٰى مَا فَرَّطۡنَا فِيۡهَا ۙ وَهُمۡ يَحۡمِلُوۡنَ اَوۡزَارَهُمۡ عَلٰى ظُهُوۡرِهِمۡ‌ؕ اَلَا سَآءَ مَا يَزِرُوۡنَ

"Sungguh telah rugilah orang-orang yang telah mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan, sehingga apabila kiamat datang secara tiba-tiba, mereka datang dengan memikul dosa-dosa dan mereka baru berkata : alangkah besarnya penyesalan kami karena kelalaian kami tentang kiamat itu. Ingatlah! sungguh buruk manusia seperti itu." (Q.S. Al-An'am : 31)

Setelah mengetahui jika gempa bumi merupakan satu diantara tanda kiamat yang bisa kita rasakan, ternyata masih ada satu fenomena lagi yang membuat para ilmuwan mengklaim bahwa bumi sudah berada di ambang kehancuran. Bagaimana tidak! saat sekarang ini fenomena alam yang biasa disebut dengan krisis iklim atau pemanasan global itu bukan hanya terasa di permukaan bumi melainkan sudah terlihat jelas dari luar angkasa.

CNBC Indonesia dalam sebuah artikel menuliskan, sangking jelasnya dampak perubahan iklim di planet bumi sampai-sampai membuat seorang astronot Nasa bernama Megan McArthur bersedih, pasalnya ketika Megan melakukan perjalanan luar angkasa bersama Internasional Space Station, yang dengan mudahnya dapat menyaksikan beberapa kebakaran hutan serta kondisi bumi yang sebagian besar menampakan gejala kekeringan. Terbukti di awal-awal tahun 2023 kita sempat dihebohkan oleh media lokal maupun internasional bahwa hampir di seluruh belahan dunia dilanda cuaca yang akan memicu berkurangnya pasokan air bersih.

Dilansir dari laman CNN Indonesia, para pakar menyebut gelombang panas yang berbahaya terus-menerus akan mengurangi volume air di bumi seiring meningkatnya krisis iklim. Dan benar saja, pada awal tahun 2023 akibat semakin parahnya pemanasan global beberapa wilayah di Eropa dan Amerika Serikat telah mengalami kelangkaan air bersih. Bahkan hingga saat ini, sebuah data satelit yang dianalisis oleh para peneliti dari Universitas Grass Austria melaporkan bahwa, sejumlah waduk di negara-negara Mediterania seperti Italia, telah jatuh dalam kekeringan.

Sebenarnya apabila melihat sejarah perjalanan kehidupan manusia, kondisi mengerikan yang nantinya akan melanda sebagian besar belahan bumi tak terlepas dari ulah manusia. Sejak 18 abad silam. Saat itu tanpa memikirkan akibatnya banyak manusia yang berlomba-lomba memperkaya diri dengan cara mencari bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas. Tanpa mereka sadari, seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit bahan bakar fosil itu mulai menghasilkan emisi karbon dan polusi dan lama-kelamaan emisi dari bahan bakar fosil itulah yang meningkatkan suhu panas matahari.

Mengetahui hal tersebut terdapat sebuah ayat di dalam Al-Quran di mana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki itu agar mereka merasakan apa yang telah mereka perbuat, Dan agar mereka kembali ke jalan yang benar." (Q.S. Ar-Ruum : 41)

Terlepas dari krisis iklim disebabkan oleh manusia atau tidak, sebagai umat muslim kita memang tak bisa menyangkal jika dalam ajaran islam Tak ada satupun dalil yang menyebutkan bahwa krisis Iklim adalah tanda-tanda kiamat. Akan tetapi, apabila krisis iklim itu menjadi penyebab dunia dilanda kekeringan atau kemarau panjang, maka terdapat sebuah dalil yang bisa kita jadikan sebagai pedoman. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّ بَيْنَ يَدَيْهِ ثَلَاثَ سِنِينَ سَنَةٌ تُمْسِكُ السَّمَاءُ ثُلُثَ قَطْرِهَا وَالْأَرْضُ ثُلُثَ نَبَاتِهَا وَالثَّانِيَةُ تُمْسِكُ السَّمَاءُ ثُلُثَيْ قَطْرِهَا وَالْأَرْضُ ثُلُثَيْ نَبَاتِهَا وَالثَّالِثَةُ تُمْسِكُ السَّمَاءُ قَطْرَهَا كُلَّهُ وَالْأَرْضُ نَبَاتَهَا كُلَّهُ فَلَا يَبْقَى ذَاتُ ضِرْسٍ وَلَا ذَاتُ ظِلْفٍ مِنْ الْبَهَائِمِ إِلَّا هَلَكَتْ وَإِنَّ أَشَدَّ فِتْنَتِهِ أَنْ يَأْتِيَ الْأَعْرَابِيَّ فَيَقُولَ أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ لَكَ إِبِلَكَ أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ قَالَ فَيَقُولُ بَلَى فَتَمَثَّلَ الشَّيَاطِينُ لَهُ نَحْوَ إِبلِهِِ كَأَحْسَنِ مَا تَكُونُ ضُرُوعُهَا وَأَعْظَمِهِ أَسْنِمَةً قَالَ وَيَأْتِى الرَّجُلَ قَدْ مَاتَ أَخُوهُ وَمَاتَ أَبُوهُ فَيَقُولُ أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأَحْيَيْتُ لَكَ أَخَاكَ أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ فَيَقُولُ بَلَى فَتَمَثَّلَ لَهُ الشَّيَاطِينُ نَحْوَ أَبِيهِ وَنَحْوَ أَخِيهِ

"Menjelang kemunculan Dajjal ada 3 tahun yang sangat berat pada tahun pertama Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan sepertiga hujan dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan sepertiga tumbuhannya. Pada tahun kedua Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan dua pertiga hujannya dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan dua pertiga tumbuhannya. Pada tahun ketiga Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan semua hujannya dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan semua tumbuhannya. Akibatnya tak ada lagi tumbuhan hijau dan semua hewan ternak mati kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah." (H.R. Abu Umamah).

Setelah membaca hadits barusan, penting untuk disadari bahwa segala peristiwa di dunia ini, entah gempa, krisis iklim dan masih banyak lagi semuanya merupakan peringatan dari Tuhan, sahabat beriman, apakah diantara kalian masih ada yang tak percaya jika gempa dan krisis iklim sebagai tanda kiamat ? Tuliskan alasanmu di kolom komentar.

Wallahu'alam Bishsowaab.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Post a Comment for "Ilmuwan Sampai Histeris! Tanda Kiamat Sudah Nampak dari Satelit"